Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia. Perkembangan pesat di bidang teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini dilandasi oleh perkembangan matematika di bidang teori bilangan, aljabar, analisis, teori peluang dan matematika diskrit. Untuk menguasai dan mencipta teknologi di masa depan diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Mata pelajaran Matematika perlu diberikan kepada semua peserta didik mulai dari sekolah dasar untuk membekali peserta didik dengan kemampuan berpikir logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif, serta kemampuan bekerjasama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik dapat memiliki kemampuan memperoleh, mengelola, dan memanfaatkan informasi untuk bertahan hidup pada keadaan yang selalu berubah, tidak pasti, dan kompetitif.
Standar kompetensi dan kompetensi dasar matematika dalam dokumen ini disusun sebagai landasan pembelajaran untuk mengembangkan kemampuan tersebut di atas. Selain itu dimaksudkan pula untuk mengembangkan kemampuan menggunakan matematika dalam pemecahan masalah dan mengkomunikasikan ide atau gagasan dengan menggunakan simbol, tabel, diagram, dan media lain.
Pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara penyelesaian. Untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah perlu dikembangkan keterampilan memahami masalah, membuat model matematika, menyelesaikan masalah, dan menafsirkan solusinya.
Dalam setiap kesempatan, pembelajaran matematika hendaknya dimulai dengan pengenalan masalah yang sesuai dengan situasi (contextual problem). Dengan mengajukan masalah kontekstual, peserta didik secara bertahap dibimbing untuk menguasai konsep matematika. Untuk meningkatkan keefektifan pembelajaran, sekolah diharapkan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi seperti komputer, alat peraga, atau media lainnya.
Dalam perkembangannya, manusia selalu berusaha mencari dan menentukan metode atau pemecahan suatu masalah sebaik mungkin yang dapat dilakukan untuk membantu mempermudah setiap kegiatan yang dilakukannya dan berharap memperoleh hasil sebaik mungkin. Demikian pula seorang guru akan selalu berusaha meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja dengan memilih dan menentukan metode pengajaran yang terbaik untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa, sehingga siswa mampu memecahkan suatu masalah dalam berbagai soal dengan baik yang pada akhirnya mampu mencapai tujuan pendidikan dan pengajaran yang diharapkan.
Telah lama kita merasakan adanya kelemahan-kelemahan dalam system pengajaran kita, oleh sebab itu seorang guru dituntut belajar banyak kepada orang lain demi untuk anak didik. Seorang guru diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang produktif sesuai dengan harapan pemerintah yakni manusia Indonesia seutuhnya dan menyiapkan tenaga yang diharapkan untuk kelangsungan pembangunan.
Untuk itu berbagai pemikiran dan usaha pembaharuan pendidikan telah dilakukan, baik oleh pemerintah maupun oleh lembaga pendidikan swasta. Meskipun usaha-usaha pembaharuan dibidang pengajaran telah dirasakan hasilnya oleh sebagian sekolah (pembaharuan dibidang pengajaran melalui system pendekatan keterampilan proses) dan sejenisnya namun masih ada juga kelemahan-kelemahannya.
Tidak sedikit anak didik yang belum menguasai perbendaharaan kata-kata dalam bahasa Indonesia dan kesulitan dalam menterjemahkan suatu kalimat, tetapi juga kurang terampilnya anak didik dalam penerapan operasi matematika terutama operasi perkalian dan operasi pembagian dalam bentuk kalimat atau cerita. Siswa seharusnya didorong untuk mengambil contoh situasi dalam kehidupan sehari-hari kemudian diterjemahkan kedalam penyajian matematika (seperti grafik, diagram atau table), dan memprosesnya tidak hanya penerapan matematika di dunia nyata bahwa mereka juga seharusnya menggemari bagaimana matematika tumbuh dari dunia sekitar mereka.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa berbahasa Indonesia yang baik mempunyai peranan yang sangat penting untuk dapat menterjemahkan kalimat-kalimat matematika terutama soal-soal bentuk cerita.