Pendidikan Taman Kanak-Kanak bertujuan untuk membantu meletakkan dasar kearah pengembangan sikap, pengetahuan, ketrampilan dan daya cipta yang diperlukan oleh anak didik dalam menyesuaikan diri dengan lingkungannya dan untuk pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.
Sebagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut, anak didik di mulai diberi pendidikan secara berencana dan sistematis, agar pendidikan yang diberikan lebih bermakna dan berarti bagi anak didik. Namun demikian Taman Kanak-Kanak tetap merupakan lembaga pendidikan yang menyenangkan karena dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan menarik bagi anak didik serta mendorong keberanian dan merangsang untuk bereksplorasi atau menyelidiki serta mencari pengalaman baru untuk perkembangan dirinya secara optimal.
Untuk mendapatkan hasil pendidikan yang baik, sarana sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar. Anak akan terasa jenuh apabila pembelajaran yang berlangsung hanya disampaikan lewat tanya jawab, bercerita, ataupun bercakap-cakap. Anak pasti akan cepat-cepat minta istirahat, merasa capek atau juga merasa mengantuk. Dari beberapa pengalaman tersebut, maka alangkah baiknya apabila dalam pembelajaran yang disampaikan seorang guru menggunakan metode yang cocok dan menyenangkan untuk anak, mengingat masa kanak-kanak merupakan masa belajar sambil bermain sehingga suasana yang menyenangkan sangat diharapkan oleh para peserta didik.
Sebagai upaya untuk mencapai tujuan tersebut, anak didik di mulai diberi pendidikan secara berencana dan sistematis, agar pendidikan yang diberikan lebih bermakna dan berarti bagi anak didik. Namun demikian Taman Kanak-Kanak tetap merupakan lembaga pendidikan yang menyenangkan karena dapat memberikan rasa aman, nyaman, dan menarik bagi anak didik serta mendorong keberanian dan merangsang untuk bereksplorasi atau menyelidiki serta mencari pengalaman baru untuk perkembangan dirinya secara optimal.
Untuk mendapatkan hasil pendidikan yang baik, sarana sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar. Anak akan terasa jenuh apabila pembelajaran yang berlangsung hanya disampaikan lewat tanya jawab, bercerita, ataupun bercakap-cakap. Anak pasti akan cepat-cepat minta istirahat, merasa capek atau juga merasa mengantuk. Dari beberapa pengalaman tersebut, maka alangkah baiknya apabila dalam pembelajaran yang disampaikan seorang guru menggunakan metode yang cocok dan menyenangkan untuk anak, mengingat masa kanak-kanak merupakan masa belajar sambil bermain sehingga suasana yang menyenangkan sangat diharapkan oleh para peserta didik.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan untuk menyusun kurikulum Taman Kanak-Kanak mengacu pada Undang-undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yaitu pasal 3 tentang fungsi dan tujuan pendidikan nasional dan Permendiknas Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Juga adanya tuntutan globalisasi dalam bidang pendidikan yang memacu agar hasil pendidikan nasional dapat bersaing dengan hasil pendidikan negara-negara maju sesuai dengan pemberlakuan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menuntut pelaksanaan otonomi daerah dan wawasan demokrasi dalam penyelenggaraan pendidikan. Pengelolaan pendidikan yang semula bersifat sentralistik berubah menjadi desentralistik.
Desentralisasi pengelolaan pendidikan yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan kondisi daerah perlu segera dilaksanakan. Bentuk nyata dari desentralisasi pengelolaan pendidikan ini adalah diberikannya kewenangan kepada sekolah untuk mengambil keputusan berkenaan dengan pengelolaan pendidikan, seperti dalam pengelolaan kurikulum, baik dalam penyusunannya maupun pelaksanaannya.
Kewenangan lembaga dalam menyusun kurikulum memungkinkan Taman Kanak-Kanak menyesuaikan dengan tuntutan kebutuhan anak didik, keadaan TK, dan kondisi daerah. Dengan demikian, daerah dan atau Taman Kanak-Kanak memiliki cukup kewenangan untuk merancang dan menentukan hal-hal yang akan diajarkan, pengelolaan pengalaman belajar, metode mengajar, dan menilai keberhasilan belajar mengajar.
Pengembangan kurikulum merupakan salah satu bagian penting dalam proses pendidikan. Kurikulum merupakan alat untuk membantu guru dalam melakukan tugasnya, sebab kurikulum secara umum dapat didefinisikan sebagai rencana yang dikembangkan untuk memperlancar proses pembelajaran. Kurikulum disusun agar memungkinkan pengembangan keragaman potensi, minat, kecerdasan intelektual, emosional, spiritual dan kinestetik peserta didik secara optimal sesuai dengan perkembangannya.
Pendidikan anak usia dini merupakan masa penting, karena awal kehidupan anak merupakan masa yang paling tepat dalam memberikan dorongan atau upaya pengembangan agar anak dapat berkembang secara optimal. Apa yang dialami anak pada masa awal pertumbuhan dan perkembangannya akan berdampak pada kehidupannya di masa datang. Oleh karena itu pada masa-masa usia dini perlu dilakukan upaya pendidikan yang meliputi upaya stimulasi, bimbingan, asuhan dan pemberian kegiatan pembelajaran untuk mengembangkan berbagai potensi yang dilakukan anak melalui pengembangan kurikulum.
Seiring dengan inovasi pendidikan sebagai salah satu realisasi otonomi pendidikan, pemerintah sejak beberapa tahun terakhir telah mengembangkan Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi. Kurikulum sebagai seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu, disesuaikan dengan keadaan dan kemampuan daerah. Kurikulum TK dilaksanakan dalam rangka membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik fisik maupun psikis yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial-emosional dan kemandirian, berbahasa, kognitif, fisik-motorik, dan seni agar siap memasuki pendidikan dasar.
Dalam pelaksanaan penyelenggaraan kurikulum terdapat beberapa kompetensi. Kompetensi yang ditetapkan dalam kurikulum Taman Kanak-Kanak merupakan kemampuan-kemampuan yang harus dicapai oleh anak didik selama mengikuti pendidikan di Taman Kanak-Kanak. Penilaian dilakukan untuk mengetahui ketercapaian kemampuan anak didik.
Penilaian terhadap perkembangan anak didik dilakukan secara terencana, sistematis dan berkesinambungan. Di samping itu penilaian dapat memberikan umpan balik bagi guru agar mampu menyempurnakan proses pembelajaran. Dengan demikian penilaian merupakan kegiatan yang penting dalam serangkaian program pendidikan sehingga perlu ada pedoman yang dapat dijadikan sebagai salah satu acuan oleh guru dan penyelenggara Taman Kanak-Kanak.
Metode merupakan faktor penunjang kelancaran proses kegiatan belajar mengajar dalam rangka tercapainya tujuan pengajaran dan faktor pengajaran yang menyebabkan kelangsungan proses belajar mengajar. Dengan metode mengajar yang tepat, dapat diharapkan proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berhasil dengan baik. Metode yang baik adalah metode mengajar yang menyebabkan pihak yang belajar dapat mengajar dirinya sendiri.
Dalam kaitannya dengan pembelajaran yang menyenangkan guru dituntut untuk menemukan metode mengajar yang dapat merangsang anak untuk belajar dengan aktif dan menyenangkan. Untuk itu maka seni mengajar yang disebut juga dengan Dedaktik dan Metodik perlu dipahami oleh seorang guru, ada beberapa ahli yang memberi batasan tentang dedaktik dan metodik.
Berdasarkan hal-hal tersebut di atas diharapkan guru dapat menentukan ketepatan dan efektifitas metode pengajaran yang digunakan dalam proses belajar mengajar. Jika metode mengajar mampu membangkitkan aktivitas peserta atau membangkitkan minat belajar anak maka hal inimenyatakan bahwa metode mengajar tersebut merupakan metode yang efektif atau metode mengajar yang baik. Sehubungan dengan itu mengingat bahwa pada usia Taman Kanak-Kanak berada pada fase berpikir konkret, maka anak akan berbicara sesuai dengan apa yang dilihat.
Selanjutnya untuk mendapatkan hasil pendidikan yang baik sarana belajar memegang peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, maka salah satu upaya untuk meningkatkan kecerdasan di Taman Kanak-Kanak agar tercapai hasil yang baik, salah satu contohnya adalah dengan melakukan karya wisata, dengan tujuan peserta didik dapat mengamati secara langsung dan berinteraksi dengan alam. Dengan karya wisata diharapkan peserta didik, dapat memahami dan mengerti akan alam sekitarnya sehingga dapat meningkatkan kemampuan imajinasinya.